Kamis, 19 September 2019

Kisah Lama Yang Terulang Kembali


MAN, sebuah sekolah yang sering kita dengar sebagai sekolah yang bernuansa agama, sebuah sekolah yang memiliki tambahan pelajaran tentang keagamaan. Tapi di balik itu, sering terdengar bahwa MAN itu hanyalah sebuah sekolah yang unggul dalam agama saja. Tapi, kami sebagai murid dari MAN Enrekang siap membantah pernyataan tersebut. Beberapa minggu yang lalu salah satu siswa kalem dari MAN Enrekang berhasil mengharumkan MAN Enrekang bahkan Kabupaten Enrekang karena berhasil meraih Juara 2 KSM tingkat Provinsi di Makassar.

Selain di bidang pendidikan MAN Enrekang-pun tak mau kalah dari bidang olahraga, dan topik kita kali ini adalah sebuah prestasi di bidang olahraga dimana siswa-siswa MAN Enrekang yang gagah berani berhasil mengukirkan sejarah di lapangan sepak bola Baraka dalam menyelenggarakan ulang tahun RI. Mekipun belum bisa menempati posisi puncak tapi kami sudah bangga karena bisa mengalahkan posisi yang pernah diraih oleh SMAN 5 Enrekang, yakni juara 3. Tapi, kami sebagai anak Madrasah berhasil meraih juara dua dan bisa bertemu kembali dengan musuh yang telah mengalahkan kami.

Dan pasti muncul sebuah pertanyaan “Siapakah musuh itu?”. Musuh itu adalah BTP Baraka (Buntu Telang Permai Baraka). Tapi, sebelum kami membahas bagaimana pertemuan antara MAN dengan BTP di final marilah kita flashback terlebih dahulu pada saat MAN sebagai asuhan dari coach Drs. Arman masih berada di fase penyisihan, dan ngomong-ngomong soal flashback saya harap para pembaca jangan ada yang baper. Sesi iklan di tutup.

Di balik pertemuan BTP dan MAN di final ada sebuah kisah yang sangat menarik perhatian, dan dari kisah ini kami menjulukinya dengan kisah yang berjudul “Kisah lama yang terulang kembali” (terinspirasi dari lirik lagu “Separuh Aku” oleh Noah Band), tentu ada alasan mengapa kami memberinya judul seperti itu.

Alasannya adalah saat di babak penyisihan MAN Enrekang tidak dapat menjadi juara Full di grup, kami hanya dapat meraih posisi Runner Up. Dan siapakah yang mengalahkan MAN?, tak lain adalah BTP yang kebetulan juara bertahan tahun lalu. MAN Enrekang berhasil ditaklukkan dengan skor 2-0, dan sebuah gol spektakuler berhasil dicetak oleh Nurdin dari jarak jauh yang berhasil merobek-robek bahkan mencabik-cabik gawang dari MAN Enrekang yang dijaga oleh Zulqadar. Dan kekalahan MAN di final mengalami kejadian yang sama, kalah dengan skor 2-0, dan yang paling keren bagi kami sebagai penonton adalah seorang Nurdin yang berhasil melakukan tendangan yang sama dari sisi kiri pertahanan dari MAN Enrekang untuk kedua kalinya, dari posisi yang sama bahkan arah bola yang sama.

Sebagaimana yang disampaikan Pak Syamsul kepada para pasukan dari MAN Enrekang, “Kalian harus menjaga Nurdin, karena saat dia lepas maka kamu Zull sebagai kiper harus siap-siap”. Dan hal ini terbukti, dari seluruh pemain yang ada Nurdin menjadi pemain terbaik karena dialah yang memiliki spesialist tendangan jarak jauh.


“Saat BTP kesulitan untuk menembus pertahanan lawan maka hadirlah seorang sosok Nurdin yang memiliki specialist tembakan jarak jauh. Dan dia merupakan salah satu pemain yang pernah mewakili Sulawesi Selatan di Jawa”, kata Pak Syamsul saat diwawancarai. Berbagai julukan buat Nurdin dan tendangannya pun muncul, mulai dari “Tendangan 99”, “Algojonya BTP”,  sampai istilah yang saya buat bersama teman saya dari SMAN 5 Enrekang yang bernama Zulkifli Anwar, yakni “Tendangan menuju tak terbatas dan melampauinya”

Selain dari BTP, MAN pun tak mau kalah, MAN Enrekang pun punya julukan bagi para pasukannya. Sang Kiper, Zull diberikan julukan “Kiper terbaik, di masanya”, Sang back Adnan “Tanpa keringat”, Sang kapten Arham “Tembok Cinanya MAN”, Sang adik kakak, Syahrul dan Syahril “Sikembar”, dan masih banyak lagi.

Para pembaca yang terhormat,
Memang MAN sangat sulit untuk menang, karena pemain BTP yang sudah di atas rata-rata dan sudah kenyang dengan pengalaman lokal maupun liga, jika kita melihat penguasaan bola antara MAN dengan BTP maka perbandingannya adalah 60 : 40.

“Pemain BTP itu sebagian besar adalah alumni Gasma Enrekang, dan jika kita lihat kemarin Ball Posisition itu 60 : 40. Dan dari babak pertama para pemain dari MAN grogi, karena baru pertama kali berada di level tertinggi, yakni final”, Kata Pak Syamsul.

MAN memang kekurangan pengalaman dan  kekurangan mental saat melawan BTP ataupun club lainnya, tapi jika kita perhatikan kesuksesan MAN ini dikarenakan tertutupnya segala kekurangan dengan semangat yang sangat tinggi. Semangat mereka yang membara sempat menembus pertahanan dari BTP dan juga sempat menciptakan peluang-peluang emas yang bercampur intan permata. Dan sebuah kebanggaan tersendiri bagi siswa-siswa MAN ini bisa menyerang dan mengancam pertahanan BTP.

Meskipun MAN Enrekang belum bisa meraih juara pertama, tapi para guru bahkan kepala Madrasah kami, Bapak Rukman A. Rahman memberikan tepuk tangan yang meriah dan ucapan selamat untuk para pasukan MAN yang sudah bertempur di dalam langan selama 2 x 45 menit.

“Mengapa saya harus kecewa, justru saya sangat bangga dengan prestasi MAN Enrekang ini, baru pertama kalinya MAN berhasil menginjakkan kakinya di final bahkan membawa piala pulang, siapa yang tidak bangga?”, perkataan Pak Syamsul saat diwawancarai.

Dari pertandingan MAN melawan BTP, ada sebuah perkataan yang dapat membangkitkan semangat para pasukan MAN Enrekang, tepatnya pada istirahat setelah babak pertama. Syamsul Bahri, S. Pd. beserta Drs. Arman memotivasi mereka dengan kata “Tak masalah kalau satu atau kalah banyak, dan hasilnya akan tetap sama, tapi kita tidak boleh diam saja di bawah serangan dari BTP, kita harus bangkit. Kita harus membalas serangan dari BTP,dan di babak kedua ini kita harus fokus menyerang, meski kita kalah kita tetap meraih juara dua, tapi kita harus kalah dengan terhormat”.
Semangat inilah yang langsung membakar semangat para pasukan MAN Enrekang, terbukti setelah memasuki babak kedua perubahan permainan sudah sangat jelas di kubu MAN Enrekang, dengan mengubah formasinya menjadi 3 : 5 : 2, dan meluncurkan serangan-serangan yang sempat membuat kubu BTP Baraka kewalahan.

Meskipun skor masih 2 : 0 sampai peluit akhir berbunyi, pasukan MAN Enrekang dengan perasaan puas menuju banc pemain dengan rasa bahagia karena sudah menciptakan sebuah sejarah, mendapatkan juara 2 untuk pertama kalinya dalam liga 17 Agustus.  Arham sebagai kapten mewakili para pemain lain menerima piala juara dua, diserahkan langsung oleh Kapolsek Baraka dan seperti biasa untuk mengenang setiap peristiwa penting yang terjadi diadakan sesi foto seluruh pemain dan guru-guru serta suporter setia MAN Enrekang.

Demikianlah berita yang sempat kami sampaikan pada kesempatan kali ini, terima kasih karena sudah meluangkan waktu membacanya, dan mohon maaf apabila dalam penulisan berita kali ini memiliki banyak kekurangan. Saya atas nama Farhan Ramadhan sebagai anggota Jurnalistic Club MAN Enrekang bersama dengan teman-teman rekan kerja, anggota JC (Jurnalistic Club) mengucapkan terima kasih, dan sampai bertemu lagi di berita selanjutnya.


Rabu, 18 September 2019

EKA DAMAYANTI, M. Si. : "TAK PERLU AMBIGU, CUKUP KENALI DIRI SENDIRI"


Baraka (INMAS MAN ENREKANG) Setelah melepas seragam putih abu-abu, problema yang sering dihadapi para siswa adalah seputar "KULIAH". Berapa biayanya, di mana universitasnya dan apa jurusannya adalah pertanyaan yang sering  muncul saat akan memulai dunia perkuliahan. Tetapi, yang yang menjadi fokus utama kita saat ini adalah pemilihan jurusan.

Pemilihan jurusan bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, karena jurusan yang dipilih merupakan arah penentu bagaimana kita kedepannya dan akan menjadi apa kita di masa depan. Contohnya, jika kita mengambil jurusan kedokteran, sudah pasti bukan bahwa kita akan menjadi seorang dokter di masa depan. Apakah ada seseorang yang mengambil jurusan kedokteran lalu di masa depan akan menjadi seorang arsitek? Tentu tidak.   

Adapun pokok permasalahan dalam pemilihan jurusan ini adalah banyak orang yang asal-asalan dalam memilih jurusan bahkan jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. " Yang penting kuliah.." adalah kata yang seakan menjadi bius dalam pemikiran mereka. Sebagai bentuk kepedulian dalam mengatasi hal tersebut, MAN Enrekang kembali melakukan upaya terbaiknya.


TRAINING POINTS OF YOU dengan tema " Temukan Jati Dirimu di Zaman Milenial " merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Bimbingan dan Konseling (BK) MAN Enrekang bekerja sama dengan OSIM MAN Enrekang dan berlangsung pada tanggal 15 september 2019 bertempat di aula MAN Enrekang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar para siswa dapat memahami potensi yang ada dalam diri mereka, dan dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan yang dimiliki. Peserta dalam kegiatan ini dibatasi hanya sekitar 50-an baik kelas X, XI dan XII dengan kontribusi sebesar Rp.50. 000,00 per orang. Peserta diberikan fasilitas yakni ruangan yang representatif, snack, sertifikat dan tentunya yang paling penting yakni mendapatkan ilmu yang insya Allah sangat bermanfaat.

Dalam pelatihan, para siswa akan diuji dengan tes psikologi oleh sang pemateri. Eka Damayanti, M. Si., pemateri yang merupakan seorang psikolog sekaligus seorang dosen di UIN Alauddin Makassar.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00-12.00 untuk peserta sesi pertama, karena sebelumnya peserta telah dibagi dalam dua sesi, dan sesi kedua dimulai pada pukul 12.00-16.00. Beberapa contoh tes yang diberikan pada peserta dengan catatan setiap tes dilakukan sesuai dengan ilmu psikologi berupa :

1) Mengungkapkan satu kata yang menggambarkan diri sendiri.
2) Mendengarkan surah Ar-Rahman.
3) Permainan kartu yang menggambarkan kelebihan dan kekurangan berdasarkan perspektif masing-masing lalu dijelaskan oleh pemateri.

Dalam tes tersebut, juga disinggung mengenai "pacaran", salah satu hal yang sering menjadi faktor terputusnya impian seseorang. Demi orang yang dianggap spesial, apapun akan dilakukan bahkan jika harus mengorbankan masa depan. Dan di akhir kegiatan, para siswa diberikan secarik kertas lalu dipersilahkan meluangkan pendapat mereka, hampir 100% dari mereka memberikan pendapat atau pandangan negatif mengenai pacaran. Kesimpulannya, tidak perlu buang-buang waktu hanya untuk pacaran.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu para siswa yang akan melanjutkan pendidikan setelah selesai dari SMA agar tidak bingung dalam memilih jurusan, dan juga, pengetahuan ini tidak akan didapat dalam proses belajar mengajar", ungkap Rus'an Samad, S. Pd., salah satu guru BK dan guru mata pelajaran PKn di MAN Enrekang.
Setelah pelatihan tersebut, diharapkan para peserta dapat mengetahui potensi mereka, kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki agar dalam menata masa depan terutama dalam hal memilih jurusan saat akan memasuki bangku perkuliahan tidak ada lagi kata ambigu. " Jika anda tidak merencanakan hidup anda sendiri, maka ada kemungkinan anda akan terperosok ke dalam rencana orang lain” Ucap Eka Damayanti, M. Si. menyimpulkan pembicaraannya.

Dilaporkan oleh : (Nurhaliza dan Hasbiyah)



Minggu, 15 September 2019

MAN ENREKANG SUKSES MENUJU BABAK FINAL TURNAMEN SEPAK BOLA



Baraka, (Inmas MAN Enrekang) - Kompetisi Sepak Bola dalam rangka Dirgahayu HUT RI ke 74 di Kecamatan Baraka masih berlanjut. Sebagai Instansi dan warga negara yang baik MAN Enrekang juga turut berpartisipasi guna memeriahkan Kompetisi tahunan hari ulang tahun kemerdekaan tersebut.

Minggu, 15/09/2019 sudah masuk babak semi final pertama yang mempertemukan dua Tim sepakbola terbaik di Kecamatan Baraka yang lolos ke babak semi final. Kedua Club itu adalah MAN Enrekang dan PGRI Baratu. Babak semi final pertandingan sepakbola tersebut dimulai sekira pukul 16.10 waktu setempat. Pertandingan tersebut berlangsung seru dan menegangkan dengan pola permainan saling menyerang antara dua kubu. Sekitar menit ke 25 tim MAN Enrekang berhasil melewati pertahanan lawan, dan Supaldi kelas XI MIPA 1 berhasil memasukkan gol ke gawang lawan. Hasil 1-0 bertahan sampai akhir babak pertama.

Pada babak kedua, pihak PGRI Baratu lebih meningkatkan intensitas serangannya, namun pemain belakang MAN Enrekang yang dikomandoi Arham mampu menahan gempuran lawannya. Keasyikan menyerang membuat pertahanan PGRI Baratu kecolongan dengan berapa kali serangan balik. Sekira menit ke 60 kemelut terjadi di area penalti PGRI Baratu yang mengakibatkan terjadinya penalti. Muslim yang dipercaya sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya. Skor berubah menjadi 2-0. Skor tersebut bertahan sampai pertandingan selesai.

Setelah pertandingan selesai, Arham sebagai kapten meluapkan perasaan syukurnya. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kemenangan yang kami raih hari ini, Insya Allah kami siap menuju babak final'' Ucap siswa kelas XII MIPA 5 tersebut yang juga sebagai kapten tim sepak bola MAN Enrekang.

“Melihat penampilan anak-anak hari ini, maka kami sangat optimis untuk bisa meraih hasil maksimal pada babak final nanti” Terang Drs. Aman L selaku pelatih tim sepak bola MAN Enrekang. Adapun Tim MAN Enrekang pada babak final nanti akan menghadapi pemenang antara Tim yang berlaga pada babak semi final kedua (16/09/2019), yang mempertemukan Tim sepak bola Anpas (Anak Pasar) melawan tim BTP. (mur/bob/arf)

Kamis, 12 September 2019

Tamu Yang Spesial Telah Tiba, Maka MAN Enrekang-pun Punya Cerita


Baraka (INMAS MAN ENREKANG) "Wellcome", merupakan salah satu kata dalam Bahasa Inggris yang sering kita ucapkan ketika seorang tamu datang ke rumah kita. Tapi tamu yang datang ke rumah kita baru saja pergi meninggalkan kita tanpa kita sadari bahwasanya kita sudah lama bersamanya. Dan tamu tersebut digantikan oleh seorang tamu baru yang membawa hal-hal baru bagi kita.


Tamu tersebut membawa hal yang kita tunggu-tunggu bahkan hal yang kita rindukan. Dan pasti kita akan menyambutnya dengan suka ria. Tapi siapakah tamu tersebut? Tamu tersebut adalah tahun 1441 Hijriah, tahun baru Islam yang membawa begitu banyak kemuliaan dan kebahagiaan, tahun yang di dalamnya terdapat begitu banyak impian, dimana salah satu impian yang paling kita inginkan adalah kembali dipertemukan dengan bulan Ramadhan.

Saya rasa intronya sudah cukup. So, kita sebagai umat Islam seharusnya menyambut awal tahun ini dengan mengintropeksi diri kita menjadi lebih baik. Kita sekarang berada di bulan Muharram, bulan mulia kedua setelah bulan Ramadhan. Mengapa? Jadi, jika para pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang pembahasan kali ini, silahkan scroll perlahan demi perlahan dan iringi dengan membaca santai, para pembaca tidak usah tegang. Iklan di tutup

Kami sebagai siswa MAN Enrekang dan warga Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawei Selatan, Negara Indonesia, Benua Asia, Planet Bumi, Galaksi Bimasakti, dan Ciptaan Allah SWT yang penuh salah dan dosa, tidak ingin jika datangnya tahun baru Hijriah ini tidak kami rayakan, alasannya karena banyak kaum muslimin yang sangat berbahagia dengan hari-hari besar atau tahun baru di kalender Masehi, tapi disaat hari-hari besar Islam tiba banyak kaum muslimin yang lupa bahkan ada yang tidak mengetahuinya.

Para pembaca yang saya hormati,

Kemarin, tepatnya tanggal 11 September 2019 M pukul 19.30 diadakan sebuah kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Islam sekaligus merayakan hadirnya bulan Muharram. Kegiatan ini di beri tema Tablig Akbar dan Festival Muharram 1441 H / 2019 M. Kegiatan ini dibuka oleh bapak Bupati kab Enrekang, dimana bapak Bupati sangat mendukung diadakannya kegiatan-kegiatan untuk memperingati hari-hari besar Islam. "Kegiatan seperti ini perlu kita laksanakan lagi kedepannya". Kata bapak Bupati saat menyampaikan sambutan-sambutan sekaligus membuka kegiatan ini.


Selain kehadiran bapak Bupati kabupaten Enrekang, Baraka pun di buat takjub dengan penampilan-penampilan sebelum pembukaan kegiatan ini, dimana SMPN 1 Baraka menampilkan Kasidah moderen sedangkan MTs N 1 Enrekang menampilkan tari Saman. Panggung ini pun dijadikan tempat untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Meskipun bukan sebuah perlombaan tapi seperti yang kita ketahui bahwasanya SMP N 1 Baraka dan MTs N 1 Enrekang sering menjadi sangat saat diadakan lomba-lomba tingkat SLTP, mereka seperti tidak mau kalah satu sama lain.

Tapi jika saya diberikan pertanyaan "penampilan manakah yang membuat anda terpukau". Maka saya akan menjawab " penampilan SMP memang sangat bagus, tapi penampilan dari MTs sangatlah luar biasa, meskipun saya merupakan salah satu alumni dari SMP N 1 Baraka saya dapat mengatakan bahwasanya penampilan MTs itu sangat lah luar biasa. Mereka dapat menampilkan tari Saman dengan lancar dan mampu menghipnotis seluruh tamu undangan dan hadirin sampai-sampai tidak lapangan Baraka langsung sunyi memperhatikan penampilan mereka"

Selain penampilan dari SMP dan MTs, serta pembukaan oleh bapak Bupati, seorang wakil rektor UIN Alauddin Makassar dihadirkan guna memberikan sebuah ceramah, dia adalah Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag. Dalam menyampaikan ceramah Prof Syamsuddin dengan retorikanya dapat menghipnotis seluruh tamu undangan dan hadirin ikut dalam pembahasannya.
Di mana Prof Syamsuddin memulai pembahasannya terhadap bulan Muharram. "Bulan Muharram tidak boleh kita anggap sebagai bulan haram, karena sesungguhnya bulan Muharram itu merupakan bulan mulia kedua setelah bulan Ramadhan.


Selain itu, Prof Syamsuddin juga memberikan kisah yang dapat kita jadikan inspirasi dalam berbuat kebajikan. Mulai dari kisah seorang mahasiswa yang bersekolah di luar negeri, suatu hari dia sangat kelaparan lalu singkat cerita dia menuju rumah tetangganya yang merupakan seorang ibu, disaat dia sampai di rumah tetangganya mahasiswa ini mengubah permintaannya dengan meminta segelas air karena dia sangat haus. Tapi si ibu mengetahui bahwa mahasiswa ini kelaparan dan segera masuk ke dalam rumah mengambil sepiring makanan dan segelas susu yang kemudian diberikan kepada mahasiswa ini, singkat cerita si mahasiswa telah menyelesaikan pendidikannya dan menjadi salah satu dokter si rumah sakit mewah. Tapi pada suatu saat daerah tempat tinggal si ibu itu ditimpa musibah yang mengakibatkan si ibu di rawat di rumah sakit. Setelah si dokter alias si mahasiswa mendengar berita itu dengan segera mencari si ibu dan
Mengobatinya di RS, lalu dokter ini berkata "janganlah ibu cemas dengan pembayarannya, biarlah saya membalas kebaikan ibu dulu yakni sepiring makanan dan segelas susu.

Selain kisah di atas Prof Syamsuddin juga menceritakan kisah tentang seorang budak yang kuburannya mengeluarkan aroma wangi karena semasa hidupnya dia selalu membersihkan masjid. Tapi dari seluruh materi yang Prof sampaikan, saya paling tertarik penjelasannya tentang orang yang nantinya matanya tidak akan menangis di hadapan Allah. ”Orang yang nantinya matanya tidak akan menangis di hadapan Allah SWT pada hari akhir terdiri dari 3 golongan:

1. Orang yang melakukan maksiat, tapi dia kemudian menyesali perbuatannya dan bertaubat kepada Allah
2. Orang yang memalingkan wajahnya dari kemaksiatan / keburukan
3. Seorang pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan baik, bersikap adil, tidak semena-mena terhadap rakyatnya dan memakmurkan rakyatnya".


Para pembaca yang terhormat

Setelah Prof telah menyampaikan ceramahnya kegiatan ditutup dengan musik bambu. Grup musik bambu ini di pimpin oleh salah satu guru kami, yakni ibu Yulia S.E. Setelah penampilan musik bambu kegiatan pembukaan ini selanjutnya selesai, karena pembahasannya sudah sampai di akhir, jadi saya rasa ini juga akhir dari berita saya. Tapi sebelum saya mengakhirinya saya kembali teringat perkataan bapak Bupati kabupaten Enrekang, "marilah kita menundukkan kepala sejenak untuk mengheningkan cipta kepada Presiden ketiga Republik Indonesia".


Oleh karena itu, saya mengajak para pembaca untuk menundukkan kepala sejenak seraya mengangkat tangan kita untuk memohon kepada Allah SWT agar bapak Presiden Ketiga Republik Indonesia yakni bapak BJ Habibie diterima amal baiknya di sisi Allah, dihapuskan dosanya, dilapangkan kuburnya, dan diberikan kemudahan untuk menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, serta keluarga diberikan ketabahan. Aamiin ya rabbal Alamin.

Para pembaca yang terhormat,

Apabila dalam penulisan berita kali ini memiliki kekurangan dan tentunya memiliki banyak kekurangan mohon maaf, dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca sekali lagi mohon maaf. Dan terimah kasih kepada para pembaca karena sudah meluangkan waktunya untuk membaca berita ini, sekali lagi terimah kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Dilaporkan langsung oleh : Farhan Ramadhan
Kelas XII MIPA 3

Scout MAN Enrekang Cetak Rekor Empat Kali Berturut-turut Juara Umum PPMK Kabupaten

Malua (INMAS MAN ENREKANG) Hari Minggu, tanggal 6 oktober 2019, PPMK ke-IV dengan tema "Inovasi Tanpa Batas Untuk Madrasah Hebat &...