Baraka (INMAS MAN ENREKANG) "Wellcome", merupakan salah satu kata dalam Bahasa Inggris yang sering kita ucapkan ketika seorang tamu datang ke rumah kita. Tapi tamu yang datang ke rumah kita baru saja pergi meninggalkan kita tanpa kita sadari bahwasanya kita sudah lama bersamanya. Dan tamu tersebut digantikan oleh seorang tamu baru yang membawa hal-hal baru bagi kita.
Tamu tersebut membawa hal yang kita tunggu-tunggu bahkan hal yang kita rindukan. Dan pasti kita akan menyambutnya dengan suka ria. Tapi siapakah tamu tersebut? Tamu tersebut adalah tahun 1441 Hijriah, tahun baru Islam yang membawa begitu banyak kemuliaan dan kebahagiaan, tahun yang di dalamnya terdapat begitu banyak impian, dimana salah satu impian yang paling kita inginkan adalah kembali dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
Saya rasa intronya sudah cukup. So, kita sebagai umat Islam seharusnya menyambut awal tahun ini dengan mengintropeksi diri kita menjadi lebih baik. Kita sekarang berada di bulan Muharram, bulan mulia kedua setelah bulan Ramadhan. Mengapa? Jadi, jika para pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang pembahasan kali ini, silahkan scroll perlahan demi perlahan dan iringi dengan membaca santai, para pembaca tidak usah tegang. Iklan di tutup
Kami sebagai siswa MAN Enrekang dan warga Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawei Selatan, Negara Indonesia, Benua Asia, Planet Bumi, Galaksi Bimasakti, dan Ciptaan Allah SWT yang penuh salah dan dosa, tidak ingin jika datangnya tahun baru Hijriah ini tidak kami rayakan, alasannya karena banyak kaum muslimin yang sangat berbahagia dengan hari-hari besar atau tahun baru di kalender Masehi, tapi disaat hari-hari besar Islam tiba banyak kaum muslimin yang lupa bahkan ada yang tidak mengetahuinya.
Para pembaca yang saya hormati,
Kemarin, tepatnya tanggal 11 September 2019 M pukul 19.30 diadakan sebuah kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Islam sekaligus merayakan hadirnya bulan Muharram. Kegiatan ini di beri tema Tablig Akbar dan Festival Muharram 1441 H / 2019 M. Kegiatan ini dibuka oleh bapak Bupati kab Enrekang, dimana bapak Bupati sangat mendukung diadakannya kegiatan-kegiatan untuk memperingati hari-hari besar Islam. "Kegiatan seperti ini perlu kita laksanakan lagi kedepannya". Kata bapak Bupati saat menyampaikan sambutan-sambutan sekaligus membuka kegiatan ini.
Selain kehadiran bapak Bupati kabupaten Enrekang, Baraka pun di buat takjub dengan penampilan-penampilan sebelum pembukaan kegiatan ini, dimana SMPN 1 Baraka menampilkan Kasidah moderen sedangkan MTs N 1 Enrekang menampilkan tari Saman. Panggung ini pun dijadikan tempat untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Meskipun bukan sebuah perlombaan tapi seperti yang kita ketahui bahwasanya SMP N 1 Baraka dan MTs N 1 Enrekang sering menjadi sangat saat diadakan lomba-lomba tingkat SLTP, mereka seperti tidak mau kalah satu sama lain.
Tapi jika saya diberikan pertanyaan "penampilan manakah yang membuat anda terpukau". Maka saya akan menjawab " penampilan SMP memang sangat bagus, tapi penampilan dari MTs sangatlah luar biasa, meskipun saya merupakan salah satu alumni dari SMP N 1 Baraka saya dapat mengatakan bahwasanya penampilan MTs itu sangat lah luar biasa. Mereka dapat menampilkan tari Saman dengan lancar dan mampu menghipnotis seluruh tamu undangan dan hadirin sampai-sampai tidak lapangan Baraka langsung sunyi memperhatikan penampilan mereka"
Selain penampilan dari SMP dan MTs, serta pembukaan oleh bapak Bupati, seorang wakil rektor UIN Alauddin Makassar dihadirkan guna memberikan sebuah ceramah, dia adalah Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag. Dalam menyampaikan ceramah Prof Syamsuddin dengan retorikanya dapat menghipnotis seluruh tamu undangan dan hadirin ikut dalam pembahasannya.
Di mana Prof Syamsuddin memulai pembahasannya terhadap bulan Muharram. "Bulan Muharram tidak boleh kita anggap sebagai bulan haram, karena sesungguhnya bulan Muharram itu merupakan bulan mulia kedua setelah bulan Ramadhan.
Selain itu, Prof Syamsuddin juga memberikan kisah yang dapat kita jadikan inspirasi dalam berbuat kebajikan. Mulai dari kisah seorang mahasiswa yang bersekolah di luar negeri, suatu hari dia sangat kelaparan lalu singkat cerita dia menuju rumah tetangganya yang merupakan seorang ibu, disaat dia sampai di rumah tetangganya mahasiswa ini mengubah permintaannya dengan meminta segelas air karena dia sangat haus. Tapi si ibu mengetahui bahwa mahasiswa ini kelaparan dan segera masuk ke dalam rumah mengambil sepiring makanan dan segelas susu yang kemudian diberikan kepada mahasiswa ini, singkat cerita si mahasiswa telah menyelesaikan pendidikannya dan menjadi salah satu dokter si rumah sakit mewah. Tapi pada suatu saat daerah tempat tinggal si ibu itu ditimpa musibah yang mengakibatkan si ibu di rawat di rumah sakit. Setelah si dokter alias si mahasiswa mendengar berita itu dengan segera mencari si ibu dan
Mengobatinya di RS, lalu dokter ini berkata "janganlah ibu cemas dengan pembayarannya, biarlah saya membalas kebaikan ibu dulu yakni sepiring makanan dan segelas susu.
Selain kisah di atas Prof Syamsuddin juga menceritakan kisah tentang seorang budak yang kuburannya mengeluarkan aroma wangi karena semasa hidupnya dia selalu membersihkan masjid. Tapi dari seluruh materi yang Prof sampaikan, saya paling tertarik penjelasannya tentang orang yang nantinya matanya tidak akan menangis di hadapan Allah. ”Orang yang nantinya matanya tidak akan menangis di hadapan Allah SWT pada hari akhir terdiri dari 3 golongan:
1. Orang yang melakukan maksiat, tapi dia kemudian menyesali perbuatannya dan bertaubat kepada Allah
2. Orang yang memalingkan wajahnya dari kemaksiatan / keburukan
3. Seorang pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan baik, bersikap adil, tidak semena-mena terhadap rakyatnya dan memakmurkan rakyatnya".
Para pembaca yang terhormat
Setelah Prof telah menyampaikan ceramahnya kegiatan ditutup dengan musik bambu. Grup musik bambu ini di pimpin oleh salah satu guru kami, yakni ibu Yulia S.E. Setelah penampilan musik bambu kegiatan pembukaan ini selanjutnya selesai, karena pembahasannya sudah sampai di akhir, jadi saya rasa ini juga akhir dari berita saya. Tapi sebelum saya mengakhirinya saya kembali teringat perkataan bapak Bupati kabupaten Enrekang, "marilah kita menundukkan kepala sejenak untuk mengheningkan cipta kepada Presiden ketiga Republik Indonesia".
Oleh karena itu, saya mengajak para pembaca untuk menundukkan kepala sejenak seraya mengangkat tangan kita untuk memohon kepada Allah SWT agar bapak Presiden Ketiga Republik Indonesia yakni bapak BJ Habibie diterima amal baiknya di sisi Allah, dihapuskan dosanya, dilapangkan kuburnya, dan diberikan kemudahan untuk menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, serta keluarga diberikan ketabahan. Aamiin ya rabbal Alamin.
Para pembaca yang terhormat,
Apabila dalam penulisan berita kali ini memiliki kekurangan dan tentunya memiliki banyak kekurangan mohon maaf, dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca sekali lagi mohon maaf. Dan terimah kasih kepada para pembaca karena sudah meluangkan waktunya untuk membaca berita ini, sekali lagi terimah kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Dilaporkan langsung oleh : Farhan Ramadhan
Kelas XII MIPA 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar yang bersifat membangun...